Mufid's Code blog

Banyak Orang Baik di Indonesia

| Comments

Ini berisi dari kisah nyata saya pribadi. Anda mungkin punya pengalaman yang berbeda, tetapi untuk apa? Maafkan saja mereka.

Kehabisan Bensin

Itu sekitar pukul 20.00 malam, oh atau mungkin lebih malam. Saya kehabisan bensin, pom bensin terdekat sekitar 2 km lagi. Karena tidak ada jalan lain, saya dorong saja motor saya. Tiba-tiba, ada orang dengan nada yang sangat ramah(1) menghampiri saya (seriously, dia sangat ramah!), “Bensinya habis mas? Mau didorong?” Kebetulan sekali! Tapi saya tanya dulu dia mau ke arah mana. Karena genting, saya gak dengar, yang saya ingat dia mau menolong saya mendorong motor.

OK. Kemudian Dalam waktu 2 menit saja saya sampai di pom bensin. Kemudian saya tanya sedikit ke dia, “Wah mas makasih banyak banget nih. Dari mana mas? Tinggal dimana?” “Kerja. Rumah saya di Depok 2.” Terdiam sejenak pembicaraannya, tidak sampai 10 detik dia pamit undur diri. Baik sekali itu orang : ) Btw, baca footnote 1 ya :)

Hilangnya Ponsel

Ponsel saya pernah hilang, kalau kata orang “digesek”. Saya diingatkan oleh teman Saya, Salinov, dia menanyakan ke Saya, “Fid, gak ada yang aneh kan?” Memang karena di bis tadi ada kejadian-kejadian yang aneh, setelah saya memegang kantong saya, dompet OK. Panik dan tak tahu lagi harus berbuat apa. Kemudian ada seorang yang terlihat seperti karyawan kantoran mencoba menolong mengejar malingnya, tapi tidak dapat, dia menghilang. Anyway, makasih pak udah mau berniat baik. Ponsel saya tidak ditemukan, tapi mudah-mudahan kebaikan bapak dibalas Allah.

Plat Nomor

Motor saya plat nomornya agak seok dan terlihat mau jatuh. Hanya terlihat sebetulnya, karena saya sangat sadar persis murnya masih terpasang dengan baik, meski hanya satu. Tetapi di perjalanan saya selalu diingatkan orang, “mas plat nomornya mau jatuh tuh.” Trims, stranger! :)

Motor Mogok

Motor saya mogok. Kali ini ceritanya berbeda, saya ditolong oleh orang yang sangat ramah. Luarnya sih seperti anak-anak gaul gitu, merokok. Tetapi saat saya senyum, dia membalas. Ah, great. Motor saya tidak sembuh sempurna, tetapi it’s okay.

And.. My parents, my family, my lovely brother, kak Faiz, and all of my friends.

Thanks, terima kasih semuanya, kalian orang-orang baik. Orang tua saya yang sangat sabar merawat saya dulu waktu saya masih kecil (guess what? Saya dulu terlambat untuk bisa bicara, saya dulu pernah sakit yang mengharuskan bedrest sangat lama, ayah saya yang rela membelikan saya high-end computing device untuk kesenangan saya, ibu saya yang memberikan nutrisi terbaik hingga saya berumur.. umm.. 3.5 tahun++, ande many others!)

dan semua teman saya. Menolong saya saat kecelakaan yang cukup berdarah, yang tersenyum menyapa di pagi hari, dan.. dan.. dan everything, saya tentu saja tidak bisa menyebutkan satu per satu *ciyesubjektif

Odd enough, jarang-jarang nulis beginian

Saya percaya banyak orang baik di Indonesia. Orang yang akan membuat Anda menangis karena kebaikan hatinya tsaah aduh maaf ya ngerusak kebeningan jiwa anda

Bye!

(1) ya, beliau sangat ramah, sampai saya baru kepikiran setelah selesai isi bensin, “ah, tadi dia jangan-jangan minta imbalan dan saya sangat tidak sadar hal tersebut. Mungkin dia langsung pergi setelah saya bilang saya mahasiswa.” Ya sudah, semoga Allah memberikan kebaikan kepada orang itu.

Comments