Mufid's Code blog

Sebuah Curhatan Tak Terstruktur tentang Ketimpangan Gaji

| Comments

Mari bicara gaji. Eits, tunggu dulu, bukannya rahasia? Bukannya berbahya memberi tahu gaji kita ke orang lain? Nanti kalau orang lain jadi suka pinjam uang ke kita, bagaimana? Ah, tentu saja dalam konteks lokal, rasanya sangat jarang untuk bicara tentang gaji. Akan tetapi, sesungguhnya bicara tentang gaji bisa bermanfaat.

Karena… ini ada hubungannya dengan ketimpangan gaji. Salah satu upaya untuk melawan ketimpangan gaji adalah… membicarakannya. Pada kasus ekstrim, membicarakan gaji adalah lelucon. Akan tetapi, tempat kerja Anda tentu bukan lelucon, kan?

Di salah satu papan gambar, sesekali ada utas tentang berapa gaji kita. Tayangan di bawah adalah salah satu contoh utas di papan gambar. Saya tidak tampilkan ID dari papan gambar ini karena mungkin terlalu “vulgar”.

Pembahasan gaji di salah satu papan gambar

Kalau kita bisa berbohong di papan gambar tanpa nama, ada juga upaya untuk membahas gaji di Twitter. Dulu, sempat ngetren pembahasan gaji lewat tagar TalkPay.

Sebentar sebentar… bukannya orang bisa berbohong? Tentu saja. Di level yang lebih “gila”, Anda mungkin tertarik untuk melihat levels.fyi. Levels.fyi disebut gila karena… metode verifikasinya dia adalah dengan harus mengirim bukti pajak untuk gaji! Anda diharuskan mengirim formulir W2 ke levels.fyi. Wow?? Apa enggak ngeri tuh?

Tangkapan layar dari situs web levels.fyi (1) Tangkapan layar dari situs web levels.fyi (2)

Saya kurang paham konteks kerahasiaan gaji di Amerika Serikat seperti apa. Akan tetapi, gaji kita sebenarnya enggak rahasia-rahasia amat. DJP tahu penghasilan kita berapa. Bank juga tahu penghasilan Anda berapa, karena jumlah pendapatan bulanan adalah salah satu syarat kolom yang wajib diisi dalam pembukaan rekening. Penyedia jasa kredit, baik itu kartu kredit atau kredit online atau kredit berbasis aplikasi, juga tahu berapa gaji Anda karena itu dibutuhkan untuk verifikasi. Boleh jadi bahkan Anda mengirim bukti pajak dan slip gaji ke lembaga non-bank tersebut. Iya, non bank.

Di Indonesia banyak upaya serupa untuk bicara gaji dan melawan ketimpangan gaji. Qerja telah melakukannya sejak lama. Akan tetapi, sedikit sekali data di Qerja yang bermakna. Ada juga upaya lain lewat sebuah Tweet Viral yang datanya terlihat lebih sound untuk pekerja IT.

Meski demikian, semua data yang bisa kita dapatkan untuk konteks Indonesia tidaklah bisa diverifikasi. Kita tidak tahu berapa banyak orang yang jujur dan berapa banyak orang yang berbohong. Malah ada yang mengatakan data yang muncul di situs Qerja agak condong ke persentil 30. Artinya, di bawah rata-rata. Besar kemungkinan ketimpangan di sana.

Bagaimana dengan Survei Kelly? Saya tidak tahu, data itu masih kurang bermakna. Bandingkan dengan levels.fyi. Di sana secara persis digambarkan jenjang karirnya, ada apa saja tingkatan karirnya, dan berapa gaji rata-rata untuk tingkatan karir tersebut. Data ini tersebar secara ambigu di survei Kelly.

Berapa gaji sebenernya yang harus kita dapatkan? Berapa gaji orang lain untuk tahun pengalaman yang sama? Kita tidak tahu persis. Banyak sekali persoalan dalam ketenagakerjaan yang perlu diperbaiki. Saya pikir, jika kita lebih berani bicara tentang gaji kita berapa, kehidupan kita akan lebih baik. Saya mengharapkan adanya platform seperti levels.fyi. Jika kita rela memberikan data keuangan yang paling rahasia kepada berbagai macam institusi finansial, mengapa kita juga tidak berbagi data keuangan kita untuk memberikan sedikit tambahan keberuntungan hidup kepada orang lain?

Ahh tapi kan dengan mengirim slip gaji belum tentu datanya akurat? Mungkin perlu saya perjelas: akan lebih baik jika kita berani berbagi informasi gaji dengan data yang akurat. Di sana ada satu yang jelas: data yang dikirimkan akurat. Tidak ada kebohongan di dalamnya. Ya kalaupun ada, itu itikad buruk. Siapapun juga bisa memalsukan slip gaji agar lolos KPR.

Tapi kalau pun mengirimkan data yang sahih, bukankah masih mungkin datanya condong ke persentil rendah atau persentil tinggi? Memang pasti dapat median? Ya bisa saja. Lebih lanjut lagi, bisa saja gaji developer bimodal. Sebagaimana gaji lawyer di Amerika Serikat, bimodal.

Membingungkan? Oh iya jelas, namanya juga curhatan tidak terstruktur. Singkatnya, tolonglah ada semacam platform seperti levels.fyi di Indonesia. Masa iya yang punya data gaji yang akurat hanya petugas pajak, pekerja bank, dan sales kredit? :D

Comments